Pengalaman Pertama Menarikan tarian Jathilan Reyog Ponorogo di PKN STAN


Sudah tidak asing lagi di telinga kita tentang kata Reyog Ponorogo. kesenian asal daerah Ponorogo yang sangat terkenal dan menjadi budaya di Ponorogo yang sangat dilestarikan. penggemar Reog Ponorogo ini berasal dari berbagai kalangan,antara lain kalangan orang tua,kalangan remaja,bahkan anak-anak. Reyog ini sangat digemari karena tariannya sangat indah,kadang kala tarian ini terkesan sangat tegas. Dalam kesenian Reog Ponorogo ini yang paling menarik perhatian biasanya adalah para penari jathil,karena para penari jathil mayoritas berparas cantik,juga sangat luwes dalam menari. tak kalah menarik perhatian yaitu Warok Ponorogo,biasanya penarinya yaitu para remaja lelaki yang menarikan dengan gagah Ada pula Bujang Ganong,yaitu sebagai patih dari Kerajaan Ponorogo yang berwibawa tetapi juga humoris. Tidak lupa sang Klono Sewandono yang selalu memukau mata penon tonnya.. Prabu Klono Sewandono ini adalah seorang Raja dari kerajaan Bantarangin. dan yang terpenting dalam kesenian ini adalah Sang Singo Barong,yaitu yang diperagakan atau yang memakai topeng reyog dengan berat diatas 50kg. 

Dalam rangka acara Festival Budaya Nusantara 2018 di Politeknik Keuangan Negara STAN yang diselenggarakan pada tnggal 7 Oktober 2018,aku sebagai mahasiswa asal Ponorogo mengikuti acara Festival Budaya Nusantara dengan menarikan kesenian kebanggan kota Ponorogo. aku menarikan tarian Jathil,yang dikisahkan sebagai prajurit berkuda. Aku hanya berlatih selama dua hari saja,karena sebelumnya aku pernah mengikuti Festival Nasional Reyog Ponorogo tahun 2016 dan 2017. Dan aku sangat bangga bisa mementaskan kesenianku di kampus ternama se-Indonesia ini untuk pertama kalinya. meskipun aku meninggalkan kota Ponorogo ku untuk menimba ilmu di PKN STAN,aku tetap akan mengenalkan kepada teman-temanku tentang Reyog Ponorogo.

Komentar

Postingan Populer